“Merdeka! Merdeka! Merdeka!”
Pernah suatu
ketika saya mengupdate status tersebut melalui sebuah akun organisasi
dalam rangka memperingati hari 17 Agustus tahun lalu. Kemudian datanglah
komentar miring yang menyindir-nyindir negeri tempat kita berpijak ini.
Tidak hanya tahun lalu, sebagai facebooker saya juga sering memantau
beranda dan alhasil mendapati banyak komentar sinis mengenai kemerdekaan
Indonesia tahun ini, komentar tersebut rata-rata berasal dari anak
muda. Berasal dari mereka yang dulu waktu kecil merayakan HUT
kemerdekaan dengan mengikuti lomba-lomba tujuhbelasan dengan penuh
semangat, berasal dari mereka yang dulu mungkin saja mantan-mantan
paskibra, pemimpin upacara, paduan suara atau sekedar peserta upacara tujuhbelasan
dan mengikutinya dengan khidmat di masa dulu. Ternyata semakin dewasa
dan semakin banyak tahu seseorang, maka akan semakin kurang Ia memaknai
sebuah perjuangan, seperti lirik lagu Epica berjudul Sensorium “the more we learn is the less we get”
Saya
bukanlah orang yang menutup mata mengenai kebobrokan yang bisa kita
temui di negeri ini, hanya saja saya juga tidak menutup mata terhadap
hal-hal apa yang bisa kita lakukan untuk memperbaikinya dan
merefleksikannya dengan harapan. Sepatutnya memang demikian, paling
tidak menurut saya, bahwa refleksi sebuah kemerdekaan bukanlah koreksi
habis-habisan yang tidak menghasilkan apa-apa selain salah menyalahkan.
Refleksi kemerdekaan adalah memerdekakan diri kita untuk tidak sungkan
berbuat hal baik untuk negeri ini, membantu sesama dan menyebarkan
semangat bahwa harapan masih selalu ada.
Saya tidak
bisa membayangkan bagaimana jadinya saya jika saja waktu kecil kakek
saya menceritakan bahwa negeri ini sudah tidak ada harapan, hancur
karena korupsi, moralitas rendah dan bla-bla bla. Untungnya beliau
adalah seorang veteran yang dengan semangat menceritakan ke kami
–cucu-cucunya- tentang bagaimana perjuangan beliau dan teman-temannya
dulu merebut kemerdekaan di bumi Kalimantan ini sehingga setiap
tujuhbelasan, yang saya tahu adalah saya harus bisa seperti kakek saya,
tentunya dengan cara yang relevan dengan zaman sekarang.
Saya yakin kita tidak mau menceritakan tentang citra buruk Indonesia ke anak cucu kita nanti di setiap tujuhbelasan tiba, bukan?
Bagi
saya, Indonesia memang masih belum merdeka, tapi sedang menuju
kemerdekaan. Siapa pejuang-pejuangnya? Siapa lagi kalau bukan kita.
Bagaimana
kita bisa menjadi pejuang? Apa harus masuk parpol, menjadi anggota DPR,
menjadi pegawai negeri sipil, menjadi menteri, menjadi pengusaha,
menjadi militer atau bahkan menjadi presiden?
Siapa
yang pernah berpikir bahwa mereka yang pada 17 Agustus 1945 sedang di
rumah mengajarkan anaknya membaca --sedangkan Bung Karno dan founding fathers
nya negeri ini sibuk mempersiapkan pembacaan teks proklamasi-- adalah
seorang pejuang? Ya, mereka adalah pejuang. Sementara Bung Karno
menyiapkan kemerdekaan versi kedaulatan, mereka yang mengajarkan anaknya
membaca di rumah bisa jadi sedang mempersiapkan kemerdekaan versi
sesungguhnya dengan menciptakan anak-anak bangsa yang cerdas untuk masa
depan bangsa. Terkadang yang tidak kita sadari adalah bahwa setiap orang memilih perjuangannya masing-masing untuk mencapai tujuan yang sama.
Fanatisme sempit membuat kita berpikiran bahwa mengapa hanya saya yang berjuang demi ini demi itu sedang mereka tidak menghiraukan sama sekali? Atau bagi mereka yang menjudge bahwa orang-orang di luar sana adalah orang-orang yang merugi karena tidak berjuang bersama kita, atau bagi mereka yang apatis yang menganggap ‘boro-boro mikirin negeri, mikir diri sendiri aja susah’, atau bagi mereka yang di kepalanya ada bayang-bayang sosok pahlawan kesiangan yang sedang mencari muka.
Kawan,
jika terlalu banyak hal buruk yang kita dapati di negeri ini, kita
tidak pernah akan kekurangan kesempatan untuk berjuang demi negeri ini.
Mereka yang pintar mengkritik harusnya juga diberkahi kemampuan
menghasilkan ide-ide, terutama ide-ide bagi dirinya untuk bisa
berkontribusi dan mengajak orang banyak untuk bisa lebih produktif.
Kita
bisa memulai perjuangan dari hal kecil. Membangun perpustakaan desa,
membuat komunitas peduli kebersihan, komunitas peduli lingkungan dan ada
banyak lagi contoh perjuangan pemuda zaman kini yang bisa kita pilih.
Kita tidak perlu fanatis dalam hal yang kita perjuangkan, yang penting
loyal dan menyadari bahwa kita tidak berjuang sendiri, teman
seperjuangan kita banyak dan mereka memilih perjuangannya masing-masing.
Bayangkan
negeri ini jika semua orang memilih berjuang di bidang politik, semua
orang ingin merubah konstitusi yang ada, semua orang ingin mengubah
sistem, membasmi koruptor atau semua orang berjuang untuk lingkungan
saja. Siapa yang peduli dengan anak jalanan? Menunggu pemerintah
mengaplikasikan pasal 34 atau menuntut pemerintah untuk melaksanakan
sila ke-5 pancasila? Atau menunggu kita jadi presiden dulu? Tentu tidak.
Jadi, janganlah jadi pemuda yang tinggal ngomong, tapi jadilah pemuda yang tidak tinggal diam
dan berjuang memajukan negeri ini dari sudut manapun yang kita bisa.
Ada banyak teman seperjuangan yag telah memulai perjuangannya dan
menyediakan tempat di masa depan bagi kita sebagai salah satu
orang-orang yang mewujudkan kejayaan bangsa ini.
Jangan
lupa, ceritakan pada anak-anak kita, keponakan kita dan pemuda-pemuda
di sekitar kita bahwa mereka adalah pejuang selanjutnya negeri ini dan
pembawa harapan besar.
Buyung A. S
Amazing artikel…. Semoga saya bisa praktekan tipsnya dan berhasil
ReplyDeleteTerima Kasih, Tulisan yang sangat membantu. Salam Sukses!
ReplyDeleteTerima kasih atas pencerahannya, tulisannya menarik juga. Saya akan coba
ReplyDeleteSetelah membaca Info dan Artikel, saya jadi ingin mencoba. Salam Sukses
ReplyDeleteMenarik, sangat Menarik Artikel dan Tipsnya. boleh dicoba. salam sukses
ReplyDeletecemerlang Postingan dan Infonya.boleh dicoba. ditunggu info berikutnya. Terimaksih
ReplyDeleteTulisan dan Tipsnya sangat bermanfaat dan Infomatif. wajib dicoba. sukses selalu.
ReplyDeleteTips yang cerdas cuma di Wibesite ini banyak kumpulan Artikel bagus. harus dicoba. salam sukses
ReplyDeleteAmazing artikel, Infonya bagus banyak mengandung Tips dan Pesan yang bermutu. salam sukses
ReplyDeleteCemerlang Postingan dan Infonya.boleh dicoba. ditunggu info berikutnya. Terimaksih
ReplyDeletecemerlang Postingan dan Infonya.boleh dicoba. ditunggu info berikutnya. Terimaksih
ReplyDeleteSaya menemukan Artikel hebat di wibesite ini jadi ingin coba Tipsnya. Semoga berhasil
ReplyDeleteSaya senang setelah membaca Tips dan Artikelnya, harus dicoba.Semoga berhasil
ReplyDeleteInfo dan Tulisannya Amazing, boeh dicoba. Sukses selalu
ReplyDeleteInfo dan Tulisannya Amazing, boeh dicoba. Sukses selalu
ReplyDeleteTipsnya sangat Infomatif, wajib dicoba salam sukses
ReplyDeleteIlmu yang sangat Hebat, boleh dicoba Artikel dan Tipsnya. Semoga berhasil
ReplyDeletesetelah saya mencari cari di beberapa Wibesite , saya menemukan Artikel yang Bagus dan bermanfaat. Patut di coba, sukses selalu
ReplyDeleteBaru kali ini saya membaca Artikel yang sangat membangun. Boleh dicoba
ReplyDeletewah bagus sekali infonya pasti say akan coba sekarang juga, sukses yah
ReplyDeleteTipsnya boleh dicoba, Artikelnya sangat bermanfaat.
ReplyDeleteTerimaksih untuk info yang sangat efektif, boleh dicoba.
ReplyDeleteTerimakasih Artikelnya bermanfaat dan Infonya menambah Ilmu pengetahuan. Harus dicoba. Semoga berhasil
ReplyDeletesetelah saya mencari cari di beberapa Wibesite , saya menemukan Artikel yang Bagus dan bermanfaat. Patut di coba, sukses selalu
ReplyDeleteSaat membaca Artikel dan Tipsnya yang benar benar menarik. Jadi ingin mencoba. Salam sukses selalu
ReplyDeletecemerlang Postingan dan Infonya.boleh dicoba. ditunggu info berikutnya. Terimaksih
ReplyDeleteSo luck to come across your excellent blog. Your blog brings me a great deal of fun.. Good luck with the site.
ReplyDelete
ReplyDeleteObat Luka Bakar Kronis
Obat Menyembuhkan Infeksi Luka
Obat Untuk Luka Cepat Kering
Obat Menyembuhkan Luka Tetanus
Obat Menyembuhkan Luka Dalam Dan Luar
Obat Menghilangkan Bisulan Di Paha
Obat Pengering Luka Bernanah
Obat Luka Di Sudut Bibir
Obat Cedera Engkel